13 Juli 2011

Jika Aku Diberikan Sehari Bersamanya

Sebelumnya, mau cerita sedikit ah kenapa saya mau menulis tentang apa yg akan saya tulis nanti. Sejujurnya, sudah sejak lama saya ingin menuliskannya. Bisa dibilang, sejak teman kuliah saya yg bernama Suryapama Teragia bla bla bla (entahlah siapa lagi nama marganya, terlalu panjang jadi susah diingat) bertanya kepada saya saat perkuliahan MPK Inggris sedang berlangsung. Ia bertanya, "Ra, kalau seandainya, lu dikasih waktu sehari penuh buat bareng terus sama Rizky, lu mau ngapain?". Pertanyaan yg simple dan dengan seperti anak kecil saya langsung menjawab, "Wah, buanyaaak, Tera!" sambil tertawa setengah berkhayal apa saja yg akan saya lakukan dengan pacar saya itu :')

Setelah lama memendam banyak kata-kata tentang tulisan yg satu ini, akhirnya bermodalkan laptop kakak sepupu plus dengan modemnya sekalian, tibalah saatnya untuk saya menuliskan apa saja yg akan saya lakukan jika saya diberikan satu hari 24 jam bersama Rizky Ramadhani, pacar saya yg baik tapi hobinya ngeledekin saya melulu :p

Indah memang jika membayangkan bisa melakukan sesuatu bersama dengan orang terkasih. Sebenarnya, pertanyaan teman saya ini memang akan menjadi pertanyaan saja dan jawabannya hanya akan menjadi jawaban tanpa bisa diwujudkan. Maaf, ralat! maksudnya, belum bisa diwujudkan. Jangankan seharian bisa bersamanya tanpa ada orang lain yg menganggu, baru jalan-jalan atau sekedar janji bertemu dengannya saja tidak boleh jauh-jauh perginya, tidak boleh pulang malam (batas malam yg saya maksud adalah pukul 18.00 WIB), dan belum lagi ocehan segala macam hal ini itu yg menurut saya itu hanya membuat saya menjadi merasa sulit untuk bertemu dengannya. Masalahnya yg berbicara adalah orangtua saya, jadi sebagai anak yg baik mungkin saya lagi-lagi harus mengalah jika masih harus dilarang bepergian keluar rumah, atau masih kena marah jika kelewat magrib sampai di rumah.

Kembali lagi ke 'khayalan' saya atas pertanyaan teman saya tadi. Hmm.. Apa ya kira-kira yg akan saya lakukan bersama pacar jika saya memang diberikan kesempatan emas seperti itu. Ini harus dimanfaatkan karena waktu yg diberikan hanya satu hari. Tidak kurang tidak lebih. Mungkin saya akan menon-aktifkan ponsel saya agar supaya tak ada telepon dari sana sini yg menganggu. Atau mungkin juga saya akan meminta pacar saya untuk menon-aktifkan ponselnya sama seperti saya, dan kalau perlu saya tidak akan menyia-nyiakan waktu meski sedetikpun. Jika bisa, dari jam dua belas malam hingga kembali lagi ke jam dua belas malam (agak maksa memang, hehe).


Banyak sekali hal yg ingin saya lakukan bersamanya. Mungkin jika disebutkan akan tidak runtut dan tidak realistis tentunya. Terlihatnya akan sedikit berantakan dan tidak masuk di akal. seperti contohnya saya ingin sekali pergi berkunjung ke pantai, tapi saat menjelang malam saya ingin mengakhiri malam dengan melihat bintang-bintang di bukit sebuah puncak. Sangat tidak realistis memang, tapi itulah kenyataan yg ingin sekali saya lakukan bersamanya.



Akan terasa lebih indah jika pagi-pagi saya membuka mata, lalu bersiap untuk bersepeda bersamanya. Paling tidak, itu yg sering kami lakukan bersama saat tidak ada mata kuliah di kampus. Muter-muter sepedaan keliling kampus. Makanya terkadang saya sering membayangkan bisa bersepeda bersamanya sekalian olahraga di pagi hari. Sambil berbincang-bincang tentang banyak hal, tentang hari ini, esok dan masa depan.


Seusai bersepeda, kita sempatkan waktu untuk menyantap sarapan sambil duduk-duduk santai di pinggir danau. Menu sarapannya saya yg membawakan karena entah sejak kapan saya ingin sekali memasakkan sesuatu untuknya. Meskipun hanya nasi goreng dengan telur dadar :p

Tujuan selanjutnya adalah Planetarium. Tempat wisata yg satu ini memang seudah sejak lama kami rencanakan untuk kami kunjungi namun belum juga kesampaian. Tapi akan lebih seru lagi jika saya bisa melihat taburan bintang yg benar-benar nyata bersamanya di ruang terbuka. sambil duduk di atas bukit, kita menatap langit sepuasnya. Huaaa, pasti romantis :p

Ada banyak tempat yg ingin saya kunjungi bersama pacar saya. Selain Planetarium, saya ingin juga mengujungi tempat wisata Kawah Putih di daerah Bandung. Kakak sepupu saya bilang, tempat itu luar biasa indahnya. Jadi, bolehlah saya berkhayal bisa pergi ke sana bersama pacar saya. Kemudian berkunjung ke kebun strawberry. Agak lapar memang, jadi kami petik saja semua buah-buah lezat yg sudah masak itu lalu kami santap semuanya hingga kenyang. Zlurp, lezat! Begitu ada penjaganya, buru-buru kami lap sisa-sisa strawberry yg tertinggal di bibir dan sekitarnya. Seolah-olah buah di kebun strawberry ini tak ada yg berkurang meski sudah kami lahap sebanyak itu :D



Belum puas dengan itu semua, mari kita jalan-jalan di kebun teh. Mengabadikan semuanya dengan kamera pinjaman (maklum, kita memang pasangan yg ga modal jadinya serba minjem xp). Duduk di salah satu sudut kebun teh yg mengarah ke sebuah panorama indah di sore hari. Mennyaksikan matahari terbenam menutup senja kami. Sambil bergandengan tangan, diselingi canda tawa, mungkin sedikit rangkulannya akan membuat suasana menjadi sedikit lebih hangat. Hahaha...

Menjelang malam, seru nampaknya jika kami 'menggembel' ria, haha. Menyusuri jalan tanpa tau tujuan ke mana kaki akan melangkah. Sebab, jika sudah lapar, bukan kaki yg bicara tapi perut :D biarkan perut ini yg menuntun kami ke mana kami harus mencari makan. Rupaya ada makanan super duper lezat dibanding makan strawberry dari pohonnya langsung, yaitu makan jagung bakar di pinggir jalan :)

Dan, yaaah, mengkhayal seperti itu saja sudah cukup mengembangkan senyum saya saat mengetik tulisan ini :)) Sebagai penutup hari, saya ingin sekali bisa bermain kembang api bersamanya seperti yg saya lakukan sejak kecil bersama kakak-kakak sepupu saya (maklum saya anak pertama jadi tidak punya kakak). Entahlah sejak kapan saya menyukai benda dengan percikan indah itu. Kembang api itu romantis. Tak perlu banyak bicara, cukup sama-sama diam sambil memegangi besi kembang api masing-masing yg menyala. Maka dengarkan masing-masing hati yg tak henti-hentinya bicara tentang keindahan, kebahagiaan, kedamaian, ketentraman, dan ke- ke- yg lainnya yg sulit diutarakan. Itulah saat-saat yg paling saya tunggu-tunggu bisa terwujud suatu hari nanti.




Well...
Ini hanya khayalan (oh ya? masa?).
Ya, tapi khayalan yg termotivasi untuk menjadi impian kecil, yg bisa saya tulis di daftar impian dan suatu hari bisa saya beri tanda checklist sebagai tanda bahwa sudah pernah tercapai :))
Entahlah kapan semuanya bisa terjadi. Tidak muluk-muluk, (bukan mau bermaksud gombal untuk ini), tapi saya merasa cukup dengan apa yg sudah saya alami, saya lalui bersama Rizky selama ini. Yaah, sejauh ini saya nyaman. Sangat nyaman bersamanya.

Terima kasih, Rizky Ramadhani atas waktumu untukku selama ini :')


I wish I can, God :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar