1 Agustus 2013

Thirty First Months~

Nggak ada yg bisa nyangka kalau kami mampu bertahan sejauh ini. Dulu membayangkan satu tahun pertama saja nggak kepikiran, apalagi bisa sampai menginjak ke bulan ketigapuluh satu. Dikatakan amazing juga nggak amazing-amazing amat sih, tapi buat kami, ini merupakan prestasi yg luar biasa. Kami berdua sama-sama orang dengan tipikal yg nggak mampu pacaran lama-lama saat sebelum akhirnya dipertemukan. Paling lama pacaran, saya hanya mampu 8 bulan saat SMP kelas 3 dulu. Sedangkan pacar saya, juga 8 bulan masa terlama pacaran dengan mantan terakhirnya persis sebelum akhirnya ia bertemu dengan saya. Mungkin Tuhan punya rencana lain :)

Thirty first months.. banyak sekali pelajaran hidup yg kami temukan selama 31 bulan bersama: ke mana-mana selalu berdua (kecuali toilet). Hampir setiap hari, kami menjalani rutinitas berdua. Tempat tinggal saja yg masih beda dan kami berharap suatu hari tempat tinggal kami bisa satu atap (amin).

Pelajaran hidup yg paling menyentil kami dengan umur pacaran yg nggak sebentar ini, adalah sebuah tanggung jawab. Terlalu banyak permainan yg kami lakukan di bulan-bulan sebelumnya selama pacaran. Terlalu banyak menyepelekan. Betapa pentingnya sebuah tanggung jawab saat ini bagi kami . Sebab tanggung jawab yg membuat kami melangkah ke masa depan dengan lebih dewasa. Masih banyak yg harus kami pikirkan dengan kacamata dewasa di kehidupan mendatang. Kami justru takut, Tuhan memberikan tantangan yg lebih berat dari masa sekarang di kemudian hari dan kami nggak mampu untuk menerima tantangan itu.

Mungkin, umur ketigapuluh satu bulan ini merupakan awal yg baik untuk memulai semuanya dengan lebih dewasa, lebih fresh, dan lebih semangat. Main-main boleh, tapi harus ingat aturan dan batas. Kapan waktunya serius, kapan waktunya bersantai. Masih banyak yg harus kami tanggung untuk akhirnya kami bisa sampai ke hari itu. Ya, dan kami harus saling menguatkan, menyemangati, dan mengingatkan.

Persetan dengan segala macam tuduhan dari mulut-mulut dan hati yg tidak bertanggung jawab karena telah berprasangka buruk kepada kami. Itu urusan mereka. Biarlah mereka mengurus kami dengan pikiran-pikiran mereka sendiri. Kami punya jalan kami sendiri dan mereka hanya tau apa yg mereka lihat saja, tetapi mereka tidak berusaha untuk memahami di balik semua yg mereka lihat. Setiap orang punya kehidupannya masing-masing, termasuk kami. Terima kasih untuk para prasangka buruk yg dituduhkan pada kami. Semua itu kami anggap sebagai suntikan semangat untuk menjalani hari-hari kami lebih baik lagi. Maaf jika kami belum bisa berbalik mengurusi hidup kalian, karena kami masih bebernah diri :)

Untuk yg terkasih, Rizky Ramadhani.
Semangat yah untuk masa depan kita yg lebih baik. Insya Allah, semua sudah ada jalannya. Kita pasti bisa lebih dewasa dalam melangkah menuju masa depan. Semoga jalan masih akan panjang untuk kita berdua :* #kecupmanis #pelukhangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar