Nggak ada yg bisa nyangka kalau
kami mampu bertahan sejauh ini. Dulu membayangkan satu tahun pertama saja nggak
kepikiran, apalagi bisa sampai menginjak ke bulan ketigapuluh satu. Dikatakan amazing
juga nggak amazing-amazing amat sih, tapi buat kami, ini merupakan prestasi yg
luar biasa. Kami berdua sama-sama orang dengan tipikal yg nggak mampu pacaran
lama-lama saat sebelum akhirnya dipertemukan. Paling lama pacaran, saya hanya mampu
8 bulan saat SMP kelas 3 dulu. Sedangkan pacar saya, juga 8 bulan masa terlama
pacaran dengan mantan terakhirnya persis sebelum akhirnya ia bertemu dengan
saya. Mungkin Tuhan punya rencana lain :)
Thirty first months.. banyak
sekali pelajaran hidup yg kami temukan selama 31 bulan bersama: ke mana-mana
selalu berdua (kecuali toilet). Hampir setiap hari, kami menjalani rutinitas
berdua. Tempat tinggal saja yg masih beda dan kami berharap suatu hari tempat
tinggal kami bisa satu atap (amin).
Pelajaran hidup yg paling
menyentil kami dengan umur pacaran yg nggak sebentar ini, adalah sebuah
tanggung jawab. Terlalu banyak permainan yg kami lakukan di bulan-bulan
sebelumnya selama pacaran. Terlalu banyak menyepelekan. Betapa pentingnya sebuah
tanggung jawab saat ini bagi kami . Sebab tanggung jawab yg membuat kami
melangkah ke masa depan dengan lebih dewasa. Masih banyak yg harus kami
pikirkan dengan kacamata dewasa di kehidupan mendatang. Kami justru takut,
Tuhan memberikan tantangan yg lebih berat dari masa sekarang di kemudian hari
dan kami nggak mampu untuk menerima tantangan itu.
Mungkin, umur ketigapuluh satu
bulan ini merupakan awal yg baik untuk memulai semuanya dengan lebih dewasa,
lebih fresh, dan lebih semangat. Main-main boleh, tapi harus ingat aturan dan
batas. Kapan waktunya serius, kapan waktunya bersantai. Masih banyak yg harus
kami tanggung untuk akhirnya kami bisa sampai ke hari ‘itu’. Ya, dan kami harus
saling menguatkan, menyemangati, dan mengingatkan.
Persetan dengan segala macam
tuduhan dari mulut-mulut dan hati yg tidak bertanggung jawab karena telah
berprasangka buruk kepada kami. Itu urusan mereka. Biarlah mereka mengurus kami
dengan pikiran-pikiran mereka sendiri. Kami punya jalan kami sendiri dan mereka
hanya tau apa yg mereka lihat saja, tetapi mereka tidak berusaha untuk memahami
di balik semua yg mereka lihat. Setiap orang punya kehidupannya masing-masing,
termasuk kami. Terima kasih untuk para prasangka buruk yg dituduhkan pada kami.
Semua itu kami anggap sebagai suntikan semangat untuk menjalani hari-hari kami
lebih baik lagi. Maaf jika kami belum bisa berbalik mengurusi hidup kalian,
karena kami masih bebernah diri :)
Untuk yg terkasih, Rizky
Ramadhani.
Semangat yah untuk masa depan
kita yg lebih baik. Insya Allah, semua sudah ada jalannya. Kita pasti bisa
lebih dewasa dalam melangkah menuju masa depan. Semoga jalan masih akan panjang
untuk kita berdua :* #kecupmanis #pelukhangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar