12 Maret 2013

Deskripsi Naskah Kuranta Bolong, Kode AH. 22

Deskripsi Naskah Kuranta Bolong, AH. 22

Naskah dengan nomor koleksi LT 169 ini telah tercatat dalam Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara, Jilid 3A, Fakultas Sastra Indonesia. Naskah ini tercatat dengan judul "Kuranta Bolong", beraksara Bali dan berbahasa Jawa Kuna. Alas tulis yang digunakan adalah lontar. Sampul naskah ini berbahan dasar kayu, di bagian sampul depan maupun belakang. Sampul naskah berukuran panjang 45 cm dan lebar 3,2 cm. Warna sampul naskah ini yaitu warna cokelat tua selayaknya warna kayu pada umumnya. Pada bagian sisi kanan sampul depan terdapat sebuah tulisan aksara Bali yang dibaca "kuranta" sedangkan pada bagian sisi kiri terdapat tulisan beraksara latin berupa "Kuranta Bolong Kelangkung" yang ditulis di kertas putih menggunakan pensil. Kertas putih itu di tempel di bagian sisi kiri sampul depan tersebut. Diduga kemungkinan besar bahwa "Kuranta Bolong" merupakan judul dari naskah ini.

Banyaknya halaman naskah ini yaitu berjumlah 37 halaman atau lempir. Jilidan naskah ini pun dalam kondisi baik. Lempir demi lempir naskah ini disatukan dengan cara bagian tengahnya dibolongi untuk jilidan. Jilidan naskah ini berupa tali putih yang dikepang--semacam tali tambang kecil--dengan kondisi yang sama baik.

Apabila sampul depan naskah ini dibuka, tampilan pertama yang terlihat yaitu sebuah lempir bertuliskan (       ) atau biasa disebut dengan kelopak naskah. Begitu lempir selanjutnya dilihat, terdapat teks dengan nomor lempir pertama atau halaman pertama. Ukuran alas tulis naskah ini yaitu panjang 44,9 cm dan lebar 3,2 cm. Ukuran ini nyaris seukuran dengan sampul naskah. Tiap lempir berisi teks dengan jumlah 4 baris teks. Blok teks berukuran 38,5 cm x 3 cm. Setiap helainya, lontar ini diberi tanda A dan B pada sisi yang berlawanan. Pada sisi kiri dan kanan tiap helai lontar diberi garis tepi berwarna hitam. Keseluruhan, naskah ini berjumlah 19 helai.

Pada lempir B (       ) terdapat coretan karena adanya kesalahan tulis. Sebanyak dua gambar juga muncul pada lempir A (         ) dan B sedangkan pada halaman (           ) dan (           ) terdapat kerusakan mekanis bagian bawah teks. Kemungkinan sentuhan fisik yang menyebabkan adanya keretakan pada lempir ini, seperti patah dalam ukuran kecil. Halaman (            ) A dan B terdapat garis bantu pada tiap baris teks. Sementara itu, pada lempir terakhir naskah, hanya terdapat dua barus teks saja. Warna teks yaitu hitam, kemungkinan ditulis menggunakan pengutik dan dalam kondisi baik sehingga masih dapat dengan mudah dibaca. Kecuali pada sampul naskah, judul ditulis menggunakan pensil. Isi teks berbentuk prosa. Dalam naskah tersebut, tidak terdapat keterangan yang jelas terkait asal-usul naskah maupun penyalinan naskah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar