23 Maret 2013

Surat Cinta untuk Mochi :)

dear mochi,

hai, apa kabar? semoga kamu selalu baik-baik saja. meskipun rasanya, kamu memang akan selalu baik-baik saja di sana. sebab tak ada tempat terbaik lainnya untukmu selain tempatmu sekarang.

mochi, tahukah kamu? sepertinya aku merindukanmu. ya, bukan sepertinya lagi. tapi aku memang kangen kamu pagi ini. atau karena mimpi semalam makanya aku merindukanmu? semalam aku bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang ternyata mengidap kanker, sepertimu.. wajahnya yang tak biasa, pucat dan lesu.. sedikit mengutupi ketampanannya. meskipun senyumnya tetap senyum terbaik yang pernah dimilikinya dan kulihat... mungkinkah itu sosok menyerupaimu? mungkinkah itu bayangan seperti apa dirimu dulu? mungkinkah.. mimpi itu ingin menunjukkanmu saat kau terbaring tak berdaya?

mochi, ingat dengan perkenalan pertama kita hingga akhirnya kita akrab satu sama lain? kelas 3 SMP waktu itu, menjelang perpisahan sekolah, Bu Mirda memilih kita sebagai anggota vocal group untuk acara perpisahan nanti. latihan selama beberapa minggu setiap hari, membuat aku dan kamu akrab. ada tawa canda yang saling mendera di perpustakaan kecil sekolah kala itu.. ada senyum sapa di setiap sudut bangunan sekolah kala kita bertatap di jam istirahat.. masih ingatkah kamu akan kenangan itu?

sejak itu, aku mengenalmu. mencoba mengenalmu lebih dekat, lebih akrab. layaknya baru mengenal teman baru. senang rasanya. ada obrolan yang terus berlanjut, hingga akhirnya acara perpisahan sekolah pun tiba. dan aku sakit.. tak bisa mengikuti acara, hanya berdiam di kamar. dari jendela kamar penginapan, aku memperhatikan penampilan kalian di panggung. sangat meriah.. sayang aku tak bisa ikut meramaikan..

mochi, tidak ada yang pernah bisa menyangka bahwa hari perpisahan sekolah waktu itu, memang hari-hari terakhir aku bisa dekat denganmu, menyapamu, ngobrol denganmu, atau sekedar melihatmu dari jauh. dan kupastikan kamu adalah pemuda yang sehat, kuat, tangguh, dan penuh semangat.. sejak kita pisah SMA, aku mulai jarang mendengar kabarmu. yang kutahu, ternyata teman sekelasku ada yang mengenalmu juga. namanya Munir. pasti kamu kenal. kan? aku juga samar-samar mendengar kabarmu lewat Fitri dan Ayu. senang bisa mendengar kabarmu sehat-sehat saja di sana.

tapi mochi, begitu aku mendengar kamu masuk rumah sakit, sejujurnya aku gak percaya. aku hanya bisa berdoa semoga kamu cepat sembuh dan penyakitmu memang benar-benar hanya penyakit biasa. hanya butuh opname sebentar. tapi... huff.. (speechless).

mochi, aku kangen kamu.. aku kangen kamu, kangen kamu..
maafkan aku yang tak sempat menjengkumu di rumah sakit saat kamu dirawat waktu itu..
maafkan aku yang tak sempat mengucapkan ulang tahun di tahun terakhirmu bisa menikmati tanggal 30 November waktu itu..
maafkan aku yang tak sempat menanyakan kabarmu ataupun menghubungimu sejak kita sama-sama masuk SMA..
maafkan aku atas semua perlakuan dan kata-kataku yang tak berkenan di hatimu..
di sini.. aku selalu menangis dan teriris jika mengingat semua hal yang tak sempat kulakukan padamu..
jika waktu bisa diulang.. aku ingin menjengukmu, menengokmu, melihat wajahmu yang selalu ganteng sekalipun dalam keadaan sakit, mengucapkanmu selamat ulang tahun, semuanya... maafkan aku...

di antara aku dan kamu, tak pernah ada yang tahu mengapa Tuhan memisahkan kita secepat ini. mengapa Tuhan mengenalkanmu padaku di waktu yang begitu singkat.. aku selalu bertanya-tanya mengapa penyakit leukimia itu harus kamu yang mengidap? sementara yang kutahu kau adalah pemuda yang sehat, semangat, ceria, dan penuh dengan impian dan cita-cita...

aku teringat mimpiku semalam,
aku datang ke dalam sebuah kamar, memanggil sebuah nama dengan riangku, kau menoleh dan tersenyum, sesegera mungkin kupeluk dirimu penuh rindu... aku menangis di bahumu seakan tak ingin berpisah. aku terisak dalam pelukan seakan tak ingin kau pergi begitu saja.. pelukan itu mungkin tanda bukti bahwa aku sangat-sangat merindukanmu... sangat kangen... sangat ingin menyentuhmu dengan begitu nyata.

mochi,
semoga surga Tuhan selalu menjadi tempatmu yang paling indah. semoga keberadaanmu di sana bersama ayahmu selalu dipenuhi dengan kebahagiaan yang tak terbatas. semoga doa-doa dari para teman-teman dan sahabat-sahabatmu selalu menyertai langkahmu di sana. dan semoga kasih cinta ibu dan kakak perempuanmu selalu tercurhakan untumu dan ayahmu...

mochi,
terima kasih sudah hadir ke dalam mimpiku semalam untuk yang kesekian kalinya. terima kasih atas perkenalan yang singkat tetapi meninggalkan kehangatan dan kerinduan yang akan tetap ada sampai kapanpun. terima kasih atas pertemanan ini.. terima kasih atas pertemuan yang tak terhitung jamnya, membuat hari-hariku terlukis oleh satu kisah tak bernama, kisah yang akan selalu dikenang..

mochi, mochi, mochi..
kamu akan tetap selalu ada dalam ingatan dan hati kami sahabatku, M. Fikri Ferdiansyah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar