18 Oktober 2011

Pesta Laut, Tradisi Masyarakat Pesisir yang Masih Dilestarikan

Pesta laut atau Nadran merupakan suatu tradisi masyarakat pesisir Nusantara yang setiap tahunnya selalu dilaksanakan oleh para nelayan. Tradisi Nadran ini juga merupakan salah satu bentuk kearifan lokal di Indonesia yang masih terjadi hingga saat ini. Biasanya, Nadran dilaksanakan pada awal bulan Syura.



Nadran berasal dari kata nazar yang memiliki makna dalam agama islam, berarti pemenuhan janji. Nadran merupakan tradisi akuturasi dari ajaran Islam dan Hindu-Budha karena menggunakan sesajen seperti yang terdapat dalam ajaran Hindu-Budha. Tujuan dari Nadran sendiri adalah sebagai pengucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil tangkapan laut para nelayan selama ini. Selain itu, untuk memohon keselamatan selama para nelayan melaut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam tradisi Nadran, biasanya dilakukan oleh para nelayan dari pagi hingga siang hari. Sedangkan para isteri nelayan menyiapkan berbagai macam makanan seperti sesajen yang akan dilepaskan ke tengah laut dan bekal makan siang para nelayan yang akan berlayar selama acara berlangsung.
Sesajen yang disiapkan, oleh masyarakat pesisir disebut ancak, yang berupa anjungan berbentuk replika perahu yang berisi kepala kerbau, kembang tujuh rupa, buah-buahan, makanan khas, dan lain sebagainya. Sebelum dilepaskan ke laut, ancak diarak mengelilingi ke tempat-tempat yang sudah di tentukan. Pada saat sesajen dilepaskan, bersama-sama masyarakat pesisir menyaksikan ritual tersebut dan menghaturkan doa untuk para leluhur mereka.


Nadran bukan hanya ritual persembahan sesajen ke tengah laut sebagai salah satu rangkaian acara. Seiring berkembangnya zaman, rangkaian acara Nadran diisi pula dengan acara pertunjukan seni rakyat seperti pertunjukan wayang, tari-tarian, kethoprak, dan sebagainya.

Nadran sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang dan secara turun temurun terus dilaksanakan. Namun, pada saat ini, Nadran dilaksanakan bukan karena tujuan utama melainkan terlibat pula sebagai objek kepariwisataan. Banyak sekali wisatawan domestik maupun mancanegara yang tertarik menyaksikan pesta laut ini berlangsung. Sehingga, hal itu pula lah yang memungkinkan adanya pemikiran untuk menjadikan ritual upacara Nadran ini sebagai kepentingan pariwisata.
Selain rangkaian acara Nadran yang menarik, wisata bahari daerah pesisir juga menjadi pertimbangan para penduduk pesisir untuk mendapatkan keuntungan tersendiri. Seperti misalnya, wisata kuliner pesisir, wisata bahari, resort dan lain-lainnya. Hanya saja, perlu ada kematangan dan keseriusan dalam menghidupkan proyek tersebut.
Dari tahun ke tahun, Nadran terus dilakukan oleh masyarakat pesisir meskipun saat itu sedang masa paceklik atau sepi hasil tangkapan laut. Bagi masyarakat pesisir itu sendiri, Nadran tetap dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai penghormatan kepada para leluhur.


Nadran, merupakan suatu hasil kebudayaan yang hingga saat ini masih dilaksanakan di seluruh daerah pesisir nusantara, meskipun dengan cara yang berbeda-beda. Tradisi Nadran yang sudah berlangsung sangat lama sejak zaman nenek moyang membuktikan bahwa kearifan lokal di Indonesia memang masih ada. Selain masa berlangsung yang cukup lama, Nadran juga memiliki nilai positif bagi mereka yang merayakannya yaitu terus mengingat keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lupa bersyukur kepada-Nya.

_______
Sumber Acuan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar